
Pernahkah Anda merasa tidak bisa menolak kue cokelat, es krim, atau permen, bahkan ketika Anda sudah makan cukup? Jika iya, Anda tidak sendirian. Keinginan untuk terus mengonsumsi makanan manis adalah hal yang sangat umum terjadi di masyarakat. Namun, mengapa hal ini bisa terjadi, dan apakah normal jika kita selalu mengidamkan rasa manis?
PAFI KAB. BERAU (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) hadir untuk memberikan penjelasan mengenai fenomena ini, sekaligus membagikan cara sehat mengatasinya agar konsumsi gula tetap terkendali dan tidak membahayakan kesehatan.
Mengapa Kita Mengidamkan Makanan Manis?
Ada beberapa alasan mengapa tubuh dan otak kita sering ‘meminta’ makanan manis. Ini bukan sekadar soal selera, tapi juga terkait dengan reaksi biologis dan psikologis dalam tubuh kita.
-
Kebutuhan Energi Cepat
Gula adalah sumber energi cepat. Ketika tubuh merasa lelah, otak akan memicu keinginan untuk mengonsumsi gula karena ia bisa langsung diubah menjadi energi. Ini sebabnya kita sering mencari camilan manis saat merasa lesu atau mengantuk. -
Kebiasaan Sejak Kecil
Banyak orang dibesarkan dengan hadiah berupa permen atau makanan manis. Otak kemudian mengasosiasikan makanan manis dengan perasaan senang, nyaman, dan tenang. PAFI KAB. BERAU menekankan bahwa kebiasaan ini bisa terbawa hingga dewasa. -
Ketidakseimbangan Gula Darah
Ketika seseorang sering mengonsumsi makanan manis, kadar gula darahnya bisa naik-turun secara drastis. Saat kadar gula darah turun dengan cepat, tubuh memicu rasa lapar dan keinginan untuk makan manis lagi. Ini menciptakan siklus yang sulit diputus. -
Stres dan Kondisi Emosional
Saat stres atau mengalami emosi negatif, tubuh memproduksi hormon kortisol. Kortisol bisa meningkatkan nafsu makan, terutama pada makanan tinggi gula dan lemak. Ini membuat makanan manis menjadi “comfort food” yang dicari saat suasana hati buruk. -
Kurangnya Asupan Nutrisi Seimbang
Kekurangan protein, lemak sehat, atau serat dalam makanan bisa membuat tubuh merasa kurang puas, dan akhirnya memicu keinginan untuk ngemil manis. PAFI KAB. BERAU menyarankan pentingnya pola makan yang seimbang untuk mengatasi hal ini.
Apa Bahayanya Jika Terlalu Sering Mengonsumsi Gula?
Meski sesekali makan manis tidak masalah, konsumsi gula berlebihan bisa membawa berbagai risiko kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:
-
Kenaikan berat badan
-
Risiko diabetes tipe 2
-
Masalah gigi seperti gigi berlubang
-
Gangguan metabolisme
-
Gangguan suasana hati atau mood swing
PAFI KAB. BERAU menekankan pentingnya edukasi mengenai konsumsi gula yang bijak, karena banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa gula tersembunyi bisa ditemukan dalam saus, minuman kemasan, hingga makanan olahan sehari-hari.
Cara Mengelola Keinginan Makanan Manis
Untungnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi keinginan mengonsumsi makanan manis secara berlebihan:
-
Perbanyak Asupan Protein dan Serat
Makanan tinggi protein dan serat membantu tubuh kenyang lebih lama dan menstabilkan gula darah. Ini bisa menurunkan keinginan untuk ngemil manis. -
Cukupi Waktu Tidur dan Kurangi Stres
Tidur yang cukup dan pengelolaan stres sangat penting. Kurang tidur atau stres bisa memicu hormon yang meningkatkan nafsu makan, terutama terhadap makanan manis. -
Minum Air yang Cukup
Kadang kita salah mengartikan rasa haus sebagai rasa lapar. PAFI KAB. BERAU menyarankan untuk minum air putih terlebih dahulu saat merasa ingin ngemil manis. -
Alihkan Perhatian
Keinginan makan manis sering kali datang dari kebiasaan, bukan kebutuhan. Cobalah alihkan perhatian dengan aktivitas lain seperti berjalan-jalan, membaca, atau mendengarkan musik. -
Pilih Gula Alami
Jika memang ingin makanan manis, pilihlah yang berasal dari sumber alami seperti buah-buahan. Hindari gula tambahan dalam makanan kemasan.
Mengidamkan makanan manis bukanlah hal yang aneh, namun jika terjadi terus-menerus dan dalam jumlah berlebihan, bisa menjadi sinyal adanya ketidakseimbangan dalam tubuh atau kebiasaan makan yang tidak sehat.
PAFI KAB. BERAU mendorong masyarakat untuk lebih sadar terhadap asupan gula harian, dan mulai beralih ke pola makan yang lebih sehat. Dengan pemahaman yang tepat dan sedikit disiplin, kita bisa tetap menikmati makanan manis tanpa harus mengorbankan kesehatan.
Ingat, kunci utama adalah keseimbangan. Yuk, bersama PAFI KAB. BERAU, wujudkan gaya hidup sehat yang manis, tanpa berlebihan!